Minggu, 10 Maret 2013

berkembangnya motor vario

Motor vario di indonesia sangat berkembang karena sangat tertariknya orang indonesia oleh motor vario, lihat di atas contoh motor vario yang sangat ngetren di indonesia,salah satunya yang gemar oleh motor ini adalah orang perempuan.

Kamis, 29 November 2012

Peristiwa Madiun 1948


pki.jpg (200×200)

Pada 8 Desember 1947 sampai 17 Januari 1948 pihak Republik Indonesia dan pendudukan Belanda melakukan perundingan yang dikenal sebagai Perundingan Renville. Hasil kesepakatan perundingan Renville dianggap menguntungkan posisi Belanda. Sebaliknya,RI menjadi pihak yang dirugikan dengan semakin sempit wilayah yang dimiliki.Oleh karena itu, kabinet Amir Syarifuddin diaggap merugikan bangsa, kabinet tersebut dijatuhkan pada 23 Januari 1948. Ia terpaksa menyerahkan mandatnya kepada presiden dan digantikan kabinet Hatta.
Selanjutnya Amir Syarifuddin membentuk Front Demokrasi Rakyat (FDR) pada 28 Juni 1948. Kelompok politik ini berusaha menempatkan diri sebagai oposisi terhadap pemerintahan dibawah kabinet Hatta. FDR bergabung dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) merencanakan suatu perebutan kekuasaan.
Beberapa aksi yang dijalankan kelompok ini diantaranya dengan melancarkan propaganda antipemerintah, mengadakan demonstrasi-demonstrasi, pemogokan, menculik dan membunuh lawan-lawan politik, serta menggerakkan kerusuhan dibeberapa tempat.
Sejalan dengan peristiwa itu, datanglah Muso seorang tokoh komunis yang sejak lama berada di MoskowUni Soviet. Ia menggabungkan diri dengan Amir Syarifuddin untuk menentang pemerintah, bahkan ia berhasil mengambil alih pucuk pimpinan PKI. Setelah itu, ia dan kawan-kawannya meningkatkan aksi teror, mengadu domba kesatuan-kesatuan TNI dan menjelek-jelekan kepemimpinan Soekarno-Hatta. Puncak aksi PKI adalah pemberotakan terhadap RI pada 18 September 1948 di MadiunJawa Timur. Tujuan pemberontakan itu adalah meruntuhkan negara RI dan menggantinya dengan negara komunis. Dalam aksi ini beberapa pejabat, perwira TNI, pimpinan partai, alim ulama dan rakyat yang dianggap musuh dibunuh dengan kejam. Tindakan kekejaman ini membuat rakyat marah dan mengutuk PKI. Tokoh-tokoh pejuang dan pasukan TNI memang sedang menghadapi Belanda, tetapi pemerintah RI mampu bertindak cepat. Panglima Besar Soedirman memerintahkan Kolonel Gatot Subroto di Jawa Tengah dan Kolonel Sungkono di Jawa Timur untuk menjalankan operasi penumpasan pemberontakan PKI. Pada 30 September 1948, Madiun dapat diduduki kembali oleh TNI dan polisi. Dalam operasi ini Muso berhasil ditembak mati sedangkan Amir Syarifuddin dan tokoh-tokoh lainnya ditangkap dan dijatuhi hukuman mati.

Selasa, 20 November 2012

KEBAKARAN HUTAN

Kebakaran hutan dan lahan akibat kelalaian manusia

 

"Penyebab kebakaran hutan dan lahan yang terjadi selama ini faktor kelalaian manusia. Coba kalau membakar hutan atau lahan yang akan dijadikan kebun sebelum dibakar direlokasi terlebih dahulu dan dilakukan pada pagi hari, karena saat itu hembusan angin tidak terlalu kencang sehingga api tidak akan menjalar ke lokasi lain,"       Pembukaan lahan dengan cara dibakar, kata  dia, baik untuk pembukaan areal pertanian dan perkebunan baru saat musim kemarau sudah dilarang pemerintah dan pihak kepolisian serta melanggar UU Nomor 41/1999 tentang Kehutanan dan UU Nomor 18/2004 tentang Perkebunan dengan ancaman 12 tahun penjara. Namun aksi ini tetap saja terjadi setiap tahunnya.

Selasa, 13 November 2012

GEORGE SIMON OHM





Georg Simon Ohm was a very famous German physicist who is best remembered for his Ohm's Law. The unit of electrical resistance is named after him. Georg Simon was born on the 16th of March in Erlangen, Bavaria (presently part of Germany) to Johann Wolfgang Ohm and Maria Elizabeth Beck. Even though neither of his parents had any formal education, Ohm grew up with a very good training in Mathematics, Physics, Chemistry and Philosophy. He imbibed his lessons from his father who had taught himself to a very advanced level. At the age of eleven, Georg Simon enrolled at the Erlangen Gymnasium. Educational methods in those days placed more stress on learning and interpreting facts rather than on analytical thinking. Hence, formal schooling did not prove to be of great help to Georg Simon. It was his father’s teachings which proved to be a great inspiration and stood Georg Simon in very good stead in the long run.


Contributions

Georg Simon went to the University of Erlangen in 1805. While in college, he fell to the ills and distractions of young age. This greatly disappointed his father, who felt his efforts at educating his son had been wasted. After three semesters of college, Ohm, went to Switzerland and in 1806, he was appointed a teacher of mathematics at a school near Gottstadt bei Nydau. In 1809, he gave up this position to become a private tutor at Neuchatel. During this time he simultaneously carried on with his private studies in mathematics, working on the texts of Euler, Laplace and Lacroix. This helped him make up for the lost time and finally he was awarded a Doctorate degree from the University of Erlangen on October 25th, 1811.

Between 1811 and 1825 Ohm changed jobs more than once. On each occasion he held the position of a teacher of mathematics. However, he was not satisfied by the jobs he had. He made up his mind that he was really looking for the simulating environment that the job of a professor at a university would provide him with. This realization came along with the understanding that he would have to start publishing papers in order to be eligible for the post of a university professor.  In order to fulfill his desire, Ohm took to seriously studying the works of various leading mathematicians of the time like Lagrange, Legendre, Laplace, Biot, Poisson, Fourier, and Fresnel.

His extensive studies and substantiated by the experimental work he accomplished during this time, helped him to come up with results which proved that a greater loss in electromotive force was produced by a longer wire. He published this result in his first paper in 1825. The paper derived the mathematical relationships based purely on experimental results. He further investigated using a thermocouple as a source of current and found that the electromagnetic force, which is actually a measure of the current flowing in a conductor, was equal to the electromotive force produced by the thermocouple divided by the length of the conductor being tested plus a quantity that he called the resistance of the rest of the circuit including the thermocouple itself (Internal Resistance). In two very important papers published in 1826, Ohm gave a rigorous mathematical description of conduction in circuits. In the second paper, he proposed laws which actually went a long way in explaining results of other scientists working in the field of galvanic electricity. He further went on to investigate the variation of tension or potential at different points in a conductor to verify his law. This is what we know of today as the Ohm's Law. In 1827, he published his laws in his book, Die galvanische Kette, mathematisch bearbietet, where he developed his complete theory of electricity.

Even though Ohm’s work had impacted the direction of contemporary research and the way in which scientists of the era thought and felt, there was limited appreciation for his efforts among his peers. This left Ohm very upset. Finally in 1841, Ohm’s work was recognized by the Royal Society, which awarded him the Copley Medal. Soon after he had become a member of the Royal Society, academic societies across Europe gave him membership. In 1845, the Bavarian Academy awarded him full membership. It was not until 1852, two years before his death, that Ohm's life long aspiration was fulfilled when he was invited to a chair of Physics at the University of Munich

Selasa, 06 November 2012

Michael Faraday



Michael Faraday adalah ilmuwan Inggris yang mendapat julukan “Bapak Listrik”, karena berkat usahanya listrik menjadi teknologi yang banyak gunanya. Faraday lahir 22 September 1791 di Newington, Inggris. Ia mempelajari berbagai bidang ilmu pengetahuan, termasuk elektromagnetisme dan elektrokimia. Dia juga menemukan alat yang nantinya menjadi pembakar Bunsen, yang digunakan hampir di seluruh laboratorium sains sebagai sumber panas yang praktis.

Guglielmo Marconi

Guglielmo Marconi (lahir 25 April 1874 – meninggal 20 Juli 1937 pada umur 63 tahun) adalah seorang insinyur listrik Italia dan peraih hadiah Nobel, terkenal setelah mengembangkan suatu sistem telegrafi tanpa kabel yang dikenal sebagai "radio". Ia menerimanya bersama Karl Braun tahun 1909.

Kamis, 01 November 2012

Biografi Albert Einstein


 
Albert Einstein (14 Maret 1879–18 April 1955) adalah seorang ilmuwan fisika teoretis yang dipandang luas sebagai ilmuwan terbesar dalam abad ke-20. Dia mengemukakan teori relativitas dan juga banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistik, dan kosmologi. Dia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun 1921 untuk penjelasannya tentang efek fotoelektrik dan "pengabdiannya bagi Fisika Teoretis". Setelah teori relativitas umum dirumuskan, Einstein menjadi terkenal ke seluruh dunia, pencapaian yang tidak biasa bagi seorang ilmuwan. Di masa tuanya, keterkenalannya melampaui ketenaran semua ilmuwan dalam sejarah, dan dalam budaya populer, kata Einstein dianggap bersinonim dengan kecerdasan atau bahkan jenius. Wajahnya merupakan salah satu yang paling dikenal di seluruh dunia. Pada tahun 1999, Einstein dinamakan "Orang Abad Ini" oleh majalah Time. Kepopulerannya juga membuat nama "Einstein" digunakan secara luas dalam iklan dan barang dagangan lain, dan akhirnya "Albert Einstein" didaftarkan sebagai merk dagang. Untuk menghargainya, sebuah satuan dalam fotokimia dinamai einstein, sebuah unsur kimia dinamai einsteinium, dan sebuah asteroid dinamai 2001 Einstein.